BERITA

05
Mar 2014

Kebijakan shalat dzuhur berhadiah yang dibuat Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan dikritik. Kebijakan itu dinilai bakal membawa dampak negatif pada jangka panjang sehingga harus dihentikan.



Masjid At-Taqwa terlihat sepi saat tidak shalat zuhur berhadiah, tampak diisi siswa SMP 13 dalam program shalat zuhur berjamaah setiap kamis./kompas.com/Firmansyah"Kegiatan Wali Kota Bengkulu yang memberi hadiah bagi warganya yang melaksanakan shalat jemaah terbilang ide yang terlalu kreatif," kata Rumadi Ahmad, Komisioner Komisi Informasi Pusat, melalui pesan singkat, Kamis (13/2/2014).



Rumadi berpendapat, meskipun niat Wali Kota baik, kebijakan itu bisa menjadi "opium" bagi masyarakat. Melalui kegiatan itu, Wali Kota ingin dikenal sebagai orang yang sangat religius. Jika citra itu menempel kuat, maka ketika ada kelompok masyarakat yang mengkritisi kebijakan Wali Kota akan dengan mudah dikatakan sebagai orang yang tidak suka dengan kegiatan keagamaan.



Selain itu, lanjut Rumadi, kebijakan itu diskriminatif lantaran hanya berpihak kepada satu kelompok agama. "Itu bisa masuk kategori state favoritism, kebijakan yang mengutamakan satu golongan atas yang lain. State favoritism masuk salah satu jenis diskriminasi," kata dia.



Rumadi menambahkan, sebagai Wali Kota yang belum terlalu lama, semestinya dia lebih banyak fokus pada penataan birokrasi yang transparan dan akuntabel, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan. Sejauh ini, Rumadi belum mendengar terobosan-terobosan yang dilakukan Wali Kota Bengkulu dalam membuat kebijakan yang pro-rakyat.

 


"Kebijakan yang karitatif (memberi kasih sayang) dengan memberi hadiah orang yang shalat jemaah tidak akan memberi dampak apa-apa bagi kesejahteraan masyarakat. Sekali lagi, ini hanya akan menjadi candu yang menjadikan masyarakat terlena. Kebijakan ini juga akan menumbuhkan bidaya riya dalam beribadah," pungkas mantan peneliti The Wahid Institute itu.



Seperti diberitakan, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menyediakan hadiah bagi jemaah yang rajin shalat dzuhur di Masjid At-Taqwa setiap hari Rabu. Jemaah yang shalat 40 kali berturut-turut tidak ketinggalan takbiratul ula akan mendapatkan hadiah umrah, 52 kali mendapatkan hadiah haji, dan yang paling rajin di antara semuanya berhak mendapatkan mobil Innova V-Series dan Avanza. Jika shalatnya "bolong" sekali saja, perhitungan dimulai lagi dari awal.



Kebijakan itu dimulai Rabu (12/2/2014) kemarin. Ribuan orang memadati masjid tersebut. Namun, selain hari Rabu, ternyata masjid kembali sepi.

 

Sumber: kompas.com | Kamis, 13 Februari 2014 | 15:27 WIB

4537
 

Add comment


Security code
Refresh

Terbaru

Populer